Kisah pablo dan bruno
Kenapa orang bodoh lebih kaya dari orang pintar
- Terlalu Banyak Ide – Orang “pintar” biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide, sehingga tidak satupun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang “bodoh” mungkin hanya punya satu ide dan satu itulah yang menjadi pilihan usahanya
- Terlalu Pandai Menganalisis – Sebagian besar orang “pintar” sangat pintar menganalisis. Setiap satu ide bisnis, dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampai break event point. Orang “bodoh” tidak pandai menganalisis, sehingga lebih cepat memulai usaha.
- Ingin Cepat Sukses – Orang “Pintar” merasa mampu melakukan berbagai hal dengan kepintarannya termasuk mendapatkan hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang “bodoh” merasa dia harus melalui jalan panjang dan berliku sebelum mendapatkan hasil.
- Tidak Berani Mimpi Besar – Orang “Pintar” berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang secara logika bisa di capai. Orang “bodoh” tidak perduli dengan logika, yang penting dia bermimpi sesuatu, sangat besar, bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang lain.
- Bisnis Butuh Pendidikan Tinggi – Orang “Pintar” menganggap, untuk berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu. Orang “Bodoh” berpikir, dia pun bisa berbisnis.
- Berpikir Negatif Sebelum Memulai – Orang “Pintar” yang hebat dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif tentang sebuah bisnis, karena informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Sedangkan orang “bodoh” tidak sempat berpikir negatif karena harus segera berbisnis.
- Maunya Dikerjakan Sendiri – Orang “Pintar” berpikir “aku pasti bisa mengerjakan semuanya”, sedangkan orang “bodoh” menganggap dirinya punya banyak keterbatasan, sehingga harus dibantu orang lain.
- Miskin Pengetahuan Pemasaran dan Penjualan – Orang “Pintar” menganggap sudah mengetahui banyak hal, tapi seringkali melupakan penjualan. Orang “bodoh” berpikir simple, “yang penting produknya terjual”.
- Tidak Fokus – Orang “Pintar” sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia, melakukan banyak hal lebih mengasyikkan. Sementara orang “bodoh” tidak punya kegiatan lain kecuali fokus pada bisnisnya.
- Tidak Peduli Konsumen – Orang “Pintar” sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia merasa semuanya sudah Oke berkat kepintarannya sehingga mengabaikan suara konsumen. Orang “bodoh” ?. Dia tahu konsumen seringkali lebih pintar darinya.
- Abaikan Kualitas -Orang “bodoh” kadang-kadang saja mengabaikan kualitas karena memang tidak tahu, maka tinggal diberi tahu bahwa mengabaikan kualitas keliru. Sedangkan orang “pintar” sering mengabaikan kualitas, karena sok tahu.
- Tidak Tuntas - Orang “Pintar” dengan mudah beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain karena punya banyak kemampuan dan peluang. Orang “bodoh” mau tidak mau harus menuntaskan satu bisnisnya saja.
- Tidak Tahu Pioritas – Orang “Pintar” sering sok tahu dengan mengerjakan dan memutuskan banyak hal dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan. Orang “Bodoh” ? Yang paling mengancam bisnisnyalah yang akan dijadikan pioritas
- Kurang Kerja Keras dan Kerja Cerdas – Banyak orang “Bodoh” yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Dilain sisi kebanyakan orang “Pintar” malas untuk berkerja keras dan sok cerdas.
- Mencampuradukan Keuangan – Seorang “pintar” sekalipun tetap berperilaku bodoh dengan mencampuradukan keuangan pribadi dan perusahaan.
- Mudah Menyerah – Orang “Pintar” merasa gengsi ketika gagal di satu bidang sehingga langsung beralih ke bidang lain, ketika menghadapi hambatan. Orang “Bodoh” seringkali tidak punya pilihan kecuali mengalahkan hambatan tersebut.
- Melupakan Tuhan – Kebanyakan orang merasa sukses itu adalah hasil jarih payah diri sendiri, tanpa campur tangan “TUHAN”. Mengingat TUHAN adalah sebagai ibadah vertikal dan menolong sesama sebagai ibadah horizontal.
- Melupakan Keluarga – Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan supporter pada saat baru memulai menjalankan bisnis maupun ketika bisnis semakin menguras waktu dan tenaga.
- Miskin Keberanian untuk memulai - Orang “bodoh” biasanya lebih berani dibanding orang “pintar”, kenapa ? Karena orang “bodoh” sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia nothing to lose. Sebaliknya, orang “pintar” telalu banyak pertimbangan.
- Berperilaku Buruk – Setelah menjadi pengusaha sukses, maka seseorang akan menganggap dirinya sebagai seorang yang mandiri. Dia tidak lagi membutuhkan orang lain, karena sudah mampu berdiri di atas kakinya sendiri.
Tips kaya dari orang terkaya ketiga di dunia
TIPS kaya DARI WARREN BUFFET
- Hindarilah kartu kredit dan hutang bank dan berinvestasilah untuk diri Anda sendiri dan ingat : sesuai dengan kemampuan dan apayang anda punya
- Uang tidak menciptakan orang tetapi oranglah yang menciptakan uang.
- Hiduplah secara sederhana.
- Jangan selalu lakukan apa yang orang lain katakan, dengarkanlah mereka, namun lakukan apa yang menurut Anda baik.
- Jangan memaksakan diri untuk memiliki barang-barang bermerk, pakailah apa yang sekiranya nyaman bagi Anda.
- Jangan memboroskan uang Anda untuk hal-hal yang tidak diperlukan;
- gunakanlah uang untuk membantu mereka yang kekurangan. Biar bagaimana pun orang lain tetap tidak dapat mengatur hidup Anda sendiri. Andalah yang mengendalikan hidup Anda sepenuhnya.
- UANG BEKERJA UNTUK KITA. Orang kaya tidak bekerja untuk uang , melainkan uang bekerja untuk dirinya. Caranya dengan melihat apa yang tidak pernah dilihat orang lain. Contohnya: waktu itu saya masih bekerja di toko Bu Martin. Saya punya ide untuk membuat perpustakaan buku komik bersama Mike . Buku-bukunya didapat dari distributor buku. Tempatnya terletak di basement kosong punya ibu Mike yang tidak digunakan. Perpustakaan ini dibuka pulul 2.30 – 4.30. Agar bisa asyik membaca komik yang ada disana, Anak-anak harus membayar 10 sen untuk setiap buku komik yang dibacanya.. Perpustakaan ini dikelola oleh adik Mike yang digaji 1 dollar seminggu. Saya dan Mike dapat 9,50 dollar seminggu. Saya masih bekerja di toko Bu Martin. Dengan mempercayakan bisnis yang dikelola orang lain tanpa kehadiran saya, maka saya bisa punya uang sendiri, tidak tergantung pada uang majikan. Bisnis perpustakaan buku komik menghasilkan uang untuk kami. Ini berarti uang bekerja untuk kami .
- HARUS MELEK FINANSIAL . Orang harus melek finansial. Memiliki uang tanpa kecerdasan finansial akan membuat uang itu cepat habis. Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa yang penting dalam hidup bukanlah berapa banyak uang yang bisa anda hasilkan, tetapi berapa banyak uang yang bisa disimpan . Penyebab kesulitan finasial karena kita tidak tahu perbedaan antara aset dan liabilitas. Aset adalah sesuatu yang menghasilkan uang ke kantong kita . Sementara liabilitas adalah sesuatu yang menghabiskan uang di kantong kita. Aset contohnya: tanah, saham , deposito dan lain-lain. Liabilitas : makan –minum, sewa rumah, pakaian, belanja, nonton dan lain-lain. Jika ingin kaya, habiskan hidup anda untuk membeli aset. Kalau ingin miskin, habiskan hidup anda dengan membeli liabilitas.
- BERINVESTASILAH DALAM PENDIDIKAN.
Kebanyakan orang berinvesatasi dengan membeli barang-barang. 90 persen orang membeli tv dan hanya 10 persen saja untuk membeli buku tentang bisnis dan kaset-kaset investasi. Saya berinvestasi dengan ikut seminar. Di tahun 1973 muncul iklan seminar tiga hari tentang cara membeli real estate tanpa uang muka sama sekali. Saya membayar 385 dollar dan seminar itu menghasilkan 2 juta dollar buat saya. Dengan seminar itu saya tidak harus bekerja selama hidup saya. - MEMILIH TEMAN.
Saya memilih teman bukan karena duit mereka, melainkan berteman untuk mendapatkan pengetahuan mereka. Saya berteman dengan orang yang jago mengelola keuangan. Dengan begitu saya mendapatkan pengetahuan tentang cara berinvesatsi yang baik. Yang harus dilakukan dan yang tak boleh dilakukan ketika berinvestasi. - BAYARLAH DIRI ANDA LEBIH DAHULU.
kebanyakan orang setelah mendapatkan uang langsung dihabiskan untuk belanja, makan-makan, liburan atau membayar hutang. Orang yang membayar telebih dahulu adalah orang yang memasukkan uangnya untuk tabungan, deposito dan lain-lain investasi . Orang yang ingin kaya jangan terjebak dalam hutang yang besar. Jagalah pengeluaran anda tetap rendah. Bangunlah aset terlebih dahulu, baru beli rumah atau mobil baru. Jika kekurangan uang jangan pakai tabungan atau investasi anda. Gunakanlah otak anda untuk menghasilkan uang lebih banyak. Kepada karyawan disarankan mengambil kerja sampingan seperti gabung dengan MLM. Disana Anda akan belajar keterampilan penjualan juga bisa mengikuti pelatihan untuk mengatasi rasa takut akan kagagalan dan penolakan dari orang-orang yang ditawari produk kita. - MENEMUKAN ASET YANG MENGUNTUNGKAN.
Ini bisa kita lakukan ketika sedang berlari, berjalan atau bersepeda di wilayah tertentu. Saya menemukan investasi real estate terbaik saya sewaktu berlari. Saya menemukan dan mencari perubahan pada aset yang saya temukan itu. Karena untuk mendapatkan untung dalam transaksi harus ada elemen: harga murah dan perubahan. Ada banyak harga murah, tetapi perubahanlah yang mengubah suatu harga yang murah menjadi peluang yang menguntungkan. Contoh: kita membeli tanah dengan harga murah di satu tempat. Kita harus tahu bahwa tempat itu satu waktu menjadi perumahan mewah atau dibangun mall megah misalnya. Maka tanah murah tadi berubah menjadi tanah berharga tinggi di kemudian hari. Ini jelas merupakan investasi yang sangat menguntungkan kita. Inilah kecerdasan finasial. - HARUS MEMBERI TERLEBIH DAHULU Kapanpun anda merasa kekurangan atau membutuhkan sesuatu, berikanlah dahulu apa yang anda inginkan dan itu akan kembali pada anda dengan berlimpah-limpah. Saya percaya pada prinsip timbal balik. Saya memberikan apa yang saya inginkan. Jika saya menginginkan uang, maka saya akan memberikan uang, dan uang itu akan kembali dengan berlipat ganda. Jika ingin meningkatkan penjualan, saya membantu orang lain menjual sesuatu, dan penjualan pun mendatangi saya. Ketika saya memberi, itu selalu kembali. Ayah saya yang kaya selalu mengatakan, “Jika kamu menginginkan sesuatu, kamu harus memberi terlebih dahulu